rss

About Me

thegudangupil
Lihat profil lengkapku

Selasa, 26 April 2011

Misteri Keluarga Berjalan Merangkak

Begitu mudah mengenali lima bersaudara asal Turki ini. Mereka selalu berjalan merangkak. Tidak dengan lutut, melainkan dua telapak kaki dan dua telapak tangan. Layaknya manusia purba.

Mereka menjadi perhatian dunia setelah jaringan televisi BBC menayangkan film dokumenter bertajuk 'The Family That Walks On All Fours' lima tahun silam. Film ini juga memperlihatkan cara mereka bertahan di dalam kelompok masyarakat modern.

Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan duduk di lantai luar rumah mereka, yang terletak di sebuah desa terpencil. Namun, satu saudara mereka telah melakukan perjalanan keluar desa dan terlibat
interaksi dengan orang modern.

Saat film dokumenter itu tayang, lima saudara kandung itu berusia 18 sampai 34 tahun. Mereka yang merupakan keturunan Kurdi, suku pedalaman di Turki, terlihat begitu leluasa bergerak dengan dua telapak tangan dan telapak kakinya. Sementara wajahnya mendongak menghadap ke depan.

Mereka tak dapat berdiri tegak dengan dua kaki. Saat dipaksa, mereka akan berdiri dengan posisi lutut menekuk dan kepala mendongak. Dua wanita dan satu laki-laki dari lima bersaudara itu sama sekali tak bisa berjalan dengan dua kaki. Sementara dua lainnya masih bisa berjalan dengan dua kaki meski terhuyung.

Meski terlihat aneh, keberadaan keluarga ini memberi kontribusi terhadap penelitian mengenai evolusi manusia dari berjalan merangkak hingga berjalan dengan tegak. Para ilmuan percaya bahwa kondisi mereka dapat memberikan penjelasan berbeda dan lebih detail dari teori-teori sebelumnya, terkait evolusi manuisia.

Hasil penelitian menunjukkan, adanya kelainan genetik yang membuat mereka berjalan merangkak. Hal ini dapat memberikan informasi berharga mengenai bagaimana manusia berevolusi dan manusia purba dengan empat kaki berkembang menjadi manusia dengan dua kaki.

"Hal ini sungguh menakjubkan sebagai contoh kelainan yang menunjukkan perkembangan manusia. Tapi, tujuan mereka hidup adalah bagaimana dapat bertahan hidup di dunia modern," ujar Profesor Nicholas Humphrey, psikolog evolusi di London School of Economics, seperti dikutip dari Daily Mail.

Profesor yang telah mengunjungi keluarga ini dua kali mengatakan bahwa lima bersaudara itu memiliki keterbelakangan mental. Orangtua mereka diyakini memberikan kombinasi gen unik yang mengakibatkan keterbatasan itu.

Beberapa peneliti berpendapat, kesalahan genetik telah memicu perkembangan mereka bak manusia purba atau 'keterbelakangan evolusi'. Sedangkan peneliti lainnya percaya hal tersebut akibat kerusakan
otak yang memungkinkan proses berjalan tidak bekerja.

Mereka lebih memilih berjalan dengan telapak tangan mereka dibandingkan berjalan dengan menggunakan ruas-ruas tubuh mereka seperti gorila atau simpanse. Para peneliti percaya, ini mungkin cara manusia purba berjalan melindungi jari-jari mereka dengan gerakan yang lebih halus.

Profesor Nicholas Humphrey mengatakan bahwa yang dilakukan keluarga ini adalah kembali ke perilaku naluriah yang dikodekan jauh di dalam otak, dan tidak dihiraukan selama evolusi. "Saya tidak berpikir mereka ditakdirkan untuk menjadi hewan berkaki empat, tetapi mereka memiliki gen yang unik yang menjadikan mereka seperti ini," ujarnya.

Kelima sodara ini menciptakan sebuah jendela masa lalu kita yangtidak mungkin diberikan oleh kerangka tubuh manusia modern. Penelitian terkait bentuk tangan mereka menunjukkan tangan yang penuh dengan
kapalan karena telah berjalan merangkak bertahun-tahun. "Kita memiliki manusia dewasa yang berjalan seperti nenek moyang kita berjuta tahun yang lalu," ujarnya.

Sumber Informasi : http://vivanews.com

Sabtu, 23 April 2011

Fosil Laba-Laba Terbesar Ditemukan di Abu Vulkanik

Fosil laba-laba terbesar ditemukan hingga saat ini sekali terjerat mangsa kembali di usia dinosaurus, para ilmuwan menemukan laba-laba, bernama Nephila jurassica, ditemukan terkubur dalam abu vulkanis kuno di Mongolia Dalam, Cina. Tufts dari serat mirip rambut terlihat pada kakinya menunjukkan ini arakhnida 165-juta-tahun untuk menjadi spesies yang dikenal tertua dari laba-laba terbesar web menenun hidup hari ini - bola emas-penenun, atau Nephila, yang cukup besar untuk menangkap burung dan kelelawar, dan sutera menggunakan yang bersinar seperti emas di bawah sinar matahari. fosil itu tentang sama besar dengan kerabat modern, dengan tubuh 2,5 cm lebar dan kaki yang mencapai hingga 6,3 cm. Emas bola-penenun saat ini terutama makhluk tropis, sehingga lingkungan kuno jurassica Nephila mungkin adalah sama rimbun. "Itu akan hidup, seperti hari ini Nephila, di web bola yang dari sutra emas dalam pembukaan di hutan, atau lebih mungkin di tepi dekat hutan ke danau," peneliti Paul Selden, direktur Institute paleontologi di University of Kansas, kepada LiveScience. Laba-laba "Akan ada gunung berapi di dekatnya telah menghasilkan abu yang membentuk sedimen danau itu dimakamkan di dalam." Adalah predator yang paling banyak di darat saat ini, dan membantu menjaga jumlah serangga di cek. Jadi temuan ini membantu kita "memahami evolusi hubungan predator-mangsa laba-laba-serangga," kata Selden, menunjukkan bahwa emas bola-penenun telah ensnaring serangga dan mempengaruhi evolusi mereka sejak Periode Jurassic. "Ada banyak serangga terbang besar atau menengah sekitar pada saat itu yang akan makan tanpa pandang bulu," kata Selden. Dalam modern spesies bola-penenun emas, betina biasanya jauh lebih besar daripada laki-laki. kali sehari monitor

sumber informasi : http://www.dailytimes.com.pk